BFOX.CO.ID – Penduduk miskin dapat didefinisikan sebagai kelompok sosial yang berada di bawah garis kemiskinan.
Garis kemiskinan ditetapkan berdasarkan standar pengeluaran minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perumahan.
Dalam konteks Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan garis kemiskinan berdasarkan tingkat pengeluaran rata-rata per kapita.
Dikutip dari laman Pronusantara.com diambil dari data BPS Sulawesi Utara, berikut ini grafis dan penjelasan terkait jumlah penduduk miskin tiap provinsi se-Pulau Sulawesi selama sepuluh tahun terakhir atau 2013 sampai 2023:
Provinsi Sulawesi Utara
Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Utara mengalami fluktuasi yang cukup signifikan.
Pada awal tahun 2013, tercatat sebanyak 184.40 ribu jiwa yang hidup dalam kondisi kurang mampu.
Angka ini meningkat menjadi 200.16 ribu jiwa pada akhir tahun 2013 (II). Namun, pada awal tahun 2014 (I), angka ini mengalami sedikit penurunan menjadi 208.23 ribu jiwa.
Meski begitu, di akhir tahun 2014 (II), angka tersebut kembali turun menjadi 197.56 ribu jiwa.
Selanjutnya, pada tahun 2015 (I), terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Sulawesi Utara, mencapai 208.54 ribu jiwa.
Namun, fluktuasi tersebut berlanjut hingga akhir tahun 2015 (II), di mana angka penduduk miskin kembali naik menjadi 217.15 ribu jiwa.
Pada tahun-tahun berikutnya, yakni pada 2016 hingga 2021, terjadi tren penurunan jumlah penduduk miskin di provinsi ini.
Pada awal tahun 2016 (I), angka penduduk miskin mencapai 202.82 ribu jiwa dan terus menurun menjadi 185.14 ribu jiwa pada tahun 2021 (II).
Namun, di awal tahun 2022 (I), terjadi sedikit kenaikan menjadi 187.33 ribu jiwa.
Pada tahun terakhir, 2023 (I), angka penduduk miskin di Sulawesi Utara diperkirakan mencapai 189.00 ribu jiwa.
Dalam sepuluh tahun terakhir, provinsi ini telah menunjukkan penurunan yang stabil dalam jumlah penduduk miskin.
Provinsi Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah juga mengalami perubahan jumlah penduduk miskin yang signifikan selama sepuluh tahun terakhir.
Pada awal tahun 2013 (I), tercatat sebanyak 405.42 ribu jiwa yang hidup dalam kondisi miskin.
Angka ini kemudian mengalami sedikit penurunan menjadi 400.09 ribu jiwa pada akhir tahun 2013 (II).
Di awal tahun 2014 (I), angka tersebut kembali menurun menjadi 392.65 ribu jiwa.
Namun, pada akhir tahun 2014 (II), terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah menjadi 387.06 ribu jiwa.
Tren peningkatan ini berlanjut hingga tahun 2015 (I) dengan angka mencapai 421.62 ribu jiwa.
Namun, di akhir tahun 2015 (II), angka tersebut kembali menurun menjadi 406.34 ribu jiwa.
Tren penurunan jumlah penduduk miskin ini terus berlanjut hingga tahun 2018 (I), di mana angka mencapai 193.31 ribu jiwa.
Meskipun sempat mengalami sedikit kenaikan di tahun berikutnya, yaitu 2018 (II), dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 189.05 ribu jiwa, angka tersebut kemudian terus menurun hingga akhir tahun 2022 (II).
Pada tahun itu, tercatat sebanyak 395.66 ribu jiwa penduduk hidup dalam kondisi miskin.
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi selama sepuluh tahun terakhir.
Pada awal tahun 2013 (I), angka tersebut mencapai 787.66 ribu jiwa. Tren kenaikan terjadi hingga akhir tahun 2013 (II), di mana jumlah penduduk miskin mencapai 857.45 ribu jiwa.
Namun, di awal tahun 2014 (I), terjadi penurunan jumlah penduduk miskin menjadi 864.30 ribu jiwa.
Sayangnya, tren penurunan ini tidak berlangsung lama, karena pada akhir tahun 2014 (II), angka tersebut kembali menaik menjadi 806.35 ribu jiwa.
Tren fluktuasi jumlah penduduk miskin ini terus berlangsung hingga akhir tahun 2021 (II).
Di tahun-tahun berikutnya, yakni pada 2022 (I) hingga 2023 (I), terjadi sedikit penurunan jumlah penduduk miskin, mencapai 783.72 ribu jiwa pada tahun 2023 (I).
Provinsi Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara juga mengalami fluktuasi jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan selama sepuluh tahun terakhir.
Pada awal tahun 2013 (I), tercatat sebanyak 301.71 ribu jiwa yang hidup dalam kondisi miskin.
Angka ini kemudian meningkat menjadi 326.71 ribu jiwa pada akhir tahun 2013 (II).
Di awal tahun 2014 (I), terjadi sedikit penurunan menjadi 314.09 ribu jiwa, namun kembali naik menjadi 345.02 ribu jiwa pada akhir tahun 2014 (II).
Tren kenaikan ini berlanjut hingga tahun 2015 (I) dengan jumlah penduduk miskin mencapai 327.29 ribu jiwa.
Namun, setelah itu, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di provinsi ini, dan pada tahun 2023 (I), angka tersebut diperkirakan mencapai 321.53 ribu jiwa.
Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo memiliki jumlah penduduk miskin yang cenderung stabil selama sepuluh tahun terakhir. Pada awal tahun 2013 (I), tercatat sebanyak 192.59 ribu jiwa yang hidup dalam kondisi miskin.
Angka ini kemudian naik sedikit menjadi 200.97 ribu jiwa pada akhir tahun 2013 (II).
Namun, di awal tahun 2014 (I), angka tersebut kembali menurun menjadi 194.17 ribu jiwa.
Tren fluktuasi ini berlanjut hingga akhir tahun 2023 (I) dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 183.72 ribu jiwa.
Provinsi Sulawesi Barat
Sulawesi Barat juga mengalami fluktuasi jumlah penduduk miskin selama sepuluh tahun terakhir. Pada awal tahun 2013 (I), angka tersebut mencapai 154.00 ribu jiwa.
Angka ini kemudian sedikit naik menjadi 154.20 ribu jiwa pada akhir tahun 2013 (II).
Di awal tahun 2014 (I), terjadi penurunan menjadi 153.89 ribu jiwa, dan kembali naik menjadi 154.69 ribu jiwa pada akhir tahun 2014 (II).
Selanjutnya, fluktuasi jumlah penduduk miskin berlanjut hingga akhir tahun 2023 (I) dengan jumlah sebanyak 164.14 ribu jiwa.
Sehingga dapat disimpulkan, dalam sepuluh tahun terakhir, pulau Sulawesi telah mengalami perubahan signifikan dalam jumlah penduduk miskin di setiap provinsinya.
Beberapa provinsi mengalami penurunan stabil, sementara yang lain mengalami fluktuasi yang cukup besar.
Adanya data ini penting bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk mengembangkan kebijakan yang tepat guna mengurangi tingkat kemiskinan di pulau Sulawesi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
***