BFOX.CO.ID – Indonesia kembali menjalankan kepemimpinan internasional pada 2023 dengan menjadi Ketua ASEAN. Terdapat tiga pilar utama yang akan dimajukan Indonesia selama masa keketuaan.
Pilar Pertama: ASEAN Matters
Pertama, pilar ASEAN Matters. Yakni, bagaimana menjadikan ASEAN tetap relevan, mampu menghadapi tantangan ke depan, dan terus menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan. Di sinilah ASEAN perlu meletakkan visi jangka panjang dan memperkuat kapasitas dan kelembagaannya.
Pilar Kedua: Epicentrum of Growth
Pilar yang kedua adalah pilar Epicentrum of Growth. Di sini kita terus memperkuat kerja sama konkret, membumikan berbagai kerja sama sehingga dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Dengan demikian, Asia Tenggara dapat terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi guncangan dari luar (external shocks).
Pilar Ketiga: Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)
Pilar ketiga terkait dengan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Ini sangat penting mengingat semakin tajamnya rivalitas di kawasan Indo-Pasifik.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat ASEAN Matters, Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023 menginisiasi penyusunan peta jalan transformasi digital sistem pendidikan di ASEAN.
Peta jalan (roadmap) tersebut akan dipresentasikan sebagai salah satu dokumen utama pada penyelenggaraan 35th Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community (35th SOCA Meeting) dan 30th ASEAN Socio-Cultural Community Council (30th ASCC Meeting) pada Agustus 2023.
Selanjutnya, peta jalan ini akan diserahkan kepada para Pemimpin ASEAN saat KTT ASEAN ke-43 pada September 2023 untuk dinotasi.
Inisiatif Indonesia untuk menyusun peta jalan itu merupakan salah satu implementasi dari deklarasi transformasi digital sistem pendidikan di ASEAN yang dikembangkan dan diadopsi oleh KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 pada 2022.
Deklarasi tersebut menyepakati 36 aksi utama, antara lain, mengembangkan dan mempromosikan akses ke sumber belajar digital berkualitas; memastikan para pengambil keputusan pendidikan, pemangku kepentingan, dan administrator sekolah memiliki kesempatan untuk memperoleh pemahaman dan berpartisipasi dalam transformasi digital pendidikan; serta mempertimbangkan dan merencanakan kebutuhan pendanaan jangka panjang untuk transformasi digital pendidikan.
Dalam rangka Keketuaan Indonesia ASEAN 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiatifkan koordinasi pengembangan peta jalan transformasi digital sistem pendidikan di ASEAN.
Hal ini bertujuan untuk mendorong negara-negara anggota ASEAN dalam memajukan pendidikan.
Salah satu langkah koordinasi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek adalah menggelar pertemuan perdana pengembangan peta jalan melalui forum konsultasi regional yang dilaksanakan secara daring pada Senin (27/6/2023).
Sebelumnya, Kemendikbudristek telah mengirimkan draf peta jalan transformasi digital sistem pendidikan di ASEAN kepada negara-negara anggota ASEAN. Pada forum konsultasi regional, Kemendikbudristek mendengarkan tanggapan dan masukan dari delegasi negara-negara anggota ASEAN terhadap draf tersebut.
Forum konsultasi regional dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani, yang didampingi oleh Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Anang Ristanto.
Anang Ristanto menjelaskan bahwa Indonesia ingin memberikan kontribusi yang signifikan bagi ASEAN selama Keketuaan 2023. Salah satu kontribusi tersebut adalah kepemimpinan Indonesia dalam mengembangkan peta jalan transformasi digital sistem pendidikan di ASEAN.
Menurutnya, setelah pandemi Covid-19, negara-negara anggota ASEAN telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan penggunaan teknologi digital dalam pendidikan.
Kolaborasi antarnegara anggota ASEAN diharapkan dapat menghasilkan dokumen panduan yang dapat secara bertahap dan efektif meningkatkan transformasi digital dalam layanan pendidikan yang berkualitas.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Irsyad Zamjani, mengapresiasi partisipasi aktif dan masukan dari negara-negara anggota ASEAN.
Ia menyebutkan bahwa masukan yang diterima dalam pertemuan tersebut akan sangat penting untuk menyempurnakan peta jalan dan memastikan relevansinya dengan kebutuhan komunitas ASEAN.
Seluruh negara anggota ASEAN hadir dalam Forum Konsultasi Regional, dan setiap perwakilan negara memberikan masukan langsung terhadap draf peta jalan.
Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN diharapkan dapat digunakan sebagai media koordinasi bagi negara-negara anggota ASEAN dalam mengimplementasikan Deklarasi Transformasi Digital Sistem Pendidikan di kawasan ASEAN.
Peta jalan tersebut menjelaskan bidang-bidang utama yang akan menjadi fokus, tonggak pencapaian, dan indikator dalam transformasi digital pendidikan di ASEAN.
Dalam draf peta jalan tersebut, terdapat tujuh komponen utama yang akan menjadi fokus kerjasama negara-negara anggota ASEAN, yaitu:
(1) Meningkatkan keterampilan guru,
(2) Menyelaraskan kurikulum dan pengajaran dengan transformasi digital,
(3) Memastikan ketersediaan sumber belajar digital berkualitas dan mudah diakses,
(4) Memanfaatkan asesmen digital,
(5) Optimalisasi pengelolaan informasi,
(6) Mengembangkan infrastruktur pendukung transformasi digital, dan
(7) Memperkuat kemitraan dan kerja sama.
Peta jalan transformasi digital sistem pendidikan di ASEAN akan sejalan dengan Rencana Kerja Pendidikan ASEAN 2021-2025.
Rencana ini bertujuan, antara lain, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi kepemimpinan guru baik laki-laki maupun perempuan, memfasilitasi pengajaran keterampilan abad ke-21 dan pembelajaran jarak jauh, serta mendukung transformasi manusia dan lembaga melalui peningkatan kapasitas guru dalam pengajaran dan pembelajaran digital.
Peta jalan juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing negara-negara anggota ASEAN dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, khususnya dalam bidang pendidikan yang inklusif dan merata serta peningkatan kualitas pendidikan.
Dengan kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2023, diharapkan upaya koordinasi ini dapat mendorong kemajuan pendidikan di seluruh kawasan ASEAN.
Melalui transformasi digital sistem pendidikan, ASEAN dapat bersama-sama menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas bagi generasi mendatang.
***